Desember Usang
Posted in
Label:
my poetry
Selasa, 30 Desember 2014
Desember
Pengakhiran atas bulan sebelumnya
Penutup akan kisah lalu
Ujung masa dimana aku harus menutup cerita luka
Desember
Terangkum sketsaku dalam harian dan tanggalmu
Terurai,,,seperti gelombang
Kilat berjalan..
Pelan mematikan aksara yang kurasa
Desember
Cintaku masih usang di baitmu
Senyap,,lunglai dalam belenggumu
Desember
Dalam ringkasan ceritamu
"Desemberku Usang"
goresan di 31mei13
Posted in
Label:
cerpen
"Nyah, mz fithro' besok pulang ke jawa"Zmz yang membuatku benar benar membeku malam itu. Tak berartikah keadaanku disini? Sekedar sebagai adik atau sekedar sebagai orang yang pernah dia kenal.Kenapa kau tak memberiku kabar jauh jauh hari? agar aku bisa mempersiapkan hatiku untuk melepaskanmu. Aku mendesah panjang . Mencoba mengeluarkan beban dari hatiku.Namun, hujan dari mataku tak bisa diajak kompromi.Yah....aku menangis. Menangis dalam gelapnya cinta.Kata orang cinta itu indah. Seperti malam penuh bintang,bercahaya. Namun aku menolak hal itu.Bagiku, cinta itu gelap seperti malam tak berbintang. Sangat gelap. Karna setiap kisah cintaku selalu berakhir dengan kegelapan,kesedihan.
Ya Tuhan,,
Aku harus menangis untuk keseribu kalinya. hanya karna cinta. Aku lelah.....
Isakan tangisku semakin terdengar dari kamar kakakku.Aku tahu dia tak kan langsung menanyakan apa yang terjadi padaku. Kucoba zmz dia " kapan kita bisa bertemu lagi?" Tak ada balasan yang membuat hatiku semakin tak tenang.Aku mengkhawatirkanmu. Apa kamu marah? Apa kamu muak dengan zmzku? Aku yakin bukan karna itu. Mungkin kamu masih kerja. Aku terus menunggu balasan darimu tanpa mempedulikan mataku yang semakin bengkak karna aku terlalu kuat menangis. Hingga pada akhirnya aku terlelap dalam keadaan menangis kering. Ya mataku lelah menunggu reda hujan dari bola mataku.
"Assholatukhoirumminannaum...."
Kucoba membuka mata yang rasanya berat karna bengkak. Aku teringat dia lagi. Kulirik jam di hp nokia c2 ku. Baru jam 05.00 WITA. Aku belum telat untuk menemuinya. Ku siapkan surat yang sejak malam kutulis. Aku ingin dia membacanya. Untuk menenangkan hatiku, aku sholat subuh terlebih dulu.
"Dik,,,kenapa jam segini dah mau berangkat?" tanya kakakku tiba tiba. Tak kujawab pertanyaan itu. kuhiraukan saja. Yang ada dalam otakku,aku harus menemuinya dan menyerahkan suratku ini. Aku sengaja menulis untuknya.
"Mz fithro' senjaku, kamu adalah obyek terindah bagi deretan puisi senjaku.jangan pergi__"
Kulipat kembali surat itu. Sengaja aku mengendarai pelan pelan karna kedinginan. Makhlum, hari masih pagi jam 06.00 WITA. Aku langsung menuju warung tempat dia tinggal. Warung yang lumayan terkenal dengan murahnya. "Warung Sabar" meskipun dia hanya seorang pelayan di warung. Tapi dia punya cita cita yang tinggi. Dia yang selalu mengajariku untuk tetap semangat hidup. Pelayan warung yang "disambi" kuliah juga bekerja sebagai kontraktor dan tahun inilah wisuda. Ah.... kenapa aku terus ingin bercerita tentangnya. Aku terus menunggu didepan warung. Bersama temanku yang bekerja disitu. Katanya dia keluar dari tadi malam. Lembur ditempat kerja sampai pagi. Begitu semangatnya dia dalam bekerja, berprestasi dalam sekolah. Aku yang selalu membanggakan semangatnya.Sampai aku tak mau kalah dengannya.
"Itu kak fithro' datang" seru temanku, membuat lamunanku membuyar. Ada aura kebingungan dari rautnya atas kedatanganku. Aku pura pura tak merespon agar aku tak terlalu sakit. Dia melewatiku begitu saja. Aku terus menunggu hingga dia memanggilku.
"Yiek...ngapain kamu kesini?"
Aku hanya bisa tertunduk menahan air mata yang sebentar lagi akan membasahi pipiku. Kenapa kamu tak memberitahu sebelumnya jika kamu mau pulang? tanyaku perlahan yang masih menahan air mata. Aku dah bilang padamu " Besok mudik aku" Aku sempat lupa. Dia zmz begitu yang entah kapan mengirimnya. Yang kutahu, aku membacanya tadi pagi setelah aku setengah perjalanan kesini.
"Aku ingin pamitan" katanya.
Kenapa kamu tak memintaku untuk menemuimu? Kenapa kamu tak memberiku waktu untuk bersamamu sekali lagi? kenapa? kenapa semuanya harus mendadak begini? Aku masih membisu dalam pikiranku yang bercampur aduk. Aku ingin menyatakan sesuatu. Tapi, kenapa lidah ini begitu kaku?
"Aku sayang kamu"
Bisikku dalam hati. Kuberanikan diri untuk bertanya. " Apa kamu tidak akan pernah kembali kesini?" "mungkin, tapi aku akan menikah dulu".
Jantungku, nafasku terasa sakit menusuk. Aku kembali membeku dalam tempatku. Dalam pandanganku kosongku. Aku benar benar sakit. Sakit. Hanya hembusan nafas panjangku yang mewakili jawaban itu. sakit... aku sakit ya Tuhan...Benar benar lumpuh, rapuh semua sendi sendiku.
Tentangnya..Tentangku..
Dia memang pernah menyayangiku hingga orangtuaku tahu bahwa dia akan menikahiku kelak dia lulus. Seseorang yang membuat aku tahu apa arti hidup. Semangat yang tak pernah hilang.Berstatus mahasiswa di poltek kotabaru kalimantan selatan, dan aku bertemu di pulau kalimantan ini.Asli jawa lamongan jatim. Hubungan yang mulai tahun 2011 ini. Telah diketahui keluargaku juga keluarganya. Namun karna ada kepentingan keluarga, tahun 2011 tepatnya bulan mei aku pulang ke jawa. Hanya beberapa hari hubungan jarak jauh berlanjut. Pada akhirnya aku harus menemui kegelapan cinta. Dia dijodohkan oleh orangtuanya. Anak ortunya yang sama sama kyai. Aku stress mendengar itu. Mengurung diri dikamar 3 hari hanya untuk menenangkan fikiranku. Aku benar benar depresi kala itu. Aku gila.(hiperbola). Sebegitu hiperbolanya aku. Hingga tahun 2012 aku kembali ke kalsel hanya untuk menemuinya dan memastikannya. Ternyata benar..bahkan dia telah bertunangan. Hancur hatiku aku benar gila ya Rabb. Atas cinta pada makhlukmu. Suatu kekonyolan. GILA.
Hey....suara itu membuyarkan lamunanku
"Busnya sudah datang"
Aku langsung beranjak dari tempat dudukku dan berdiri tepat dihadapannya. Kupegang tangannya, aku ingin pamitan. Kami bersalaman tanpa ada sepatah katapun terucap. Aku menyerahkan surat itu. Pandanganku masih kosong. Cepat cepat aku beranjak pergi agar dia tak melihat aku menangis.
"Aku sayan kamu"
Dalam tangisanku.
"Aku tak ingin kamu pergi"
Aku belum rela jika kamu menikah dengannya. Aku langsung menuju tempatku kerja. Di Grand Surya swalayan jalan gandamana no 10 kotabaru. Aku terus terisak. Terus menangis..kepalaku pusing. Aku mengikuti briving pagi seperti biasanya.
"Ikam kenapa say?"temanku bertanya dalam logat banjarnya.
"Apa ikam menangis?Ada masalah kah wan aku?Ikam sarik kah (marah)
Aku hanya bisa diam dan menunduk tanpa memberi jawaban. Inginku katakan " Aku sakit say" batinku. Temanku terus mendekatiku.
"Ikam napa rang?"
Seperti semula, aku masih tak bergeming dalam kediamanku.Aku tak ingin bercerita hari ini.Aku hanya ingin menangis sepuasku.Setelah mendisplay barang aku minta izin untuk pulang ke kost temanku oleh team leader. Aku diizinkan.Dan aku pulang. Langsung kubanting tubuhku diatas kasur. Kupejamkan mata ini. Berharap ada ketenangan. Kubiarkan hujan dari mataku terus mengalir. Berharap aku masih bisa bertemu dengannya.. meski dalam mimpiku.. siang ini.
Langganan:
Postingan (Atom)