Aku ingin menikah, tapi Aku juga tak ingin menikah



Pernikahan adalah sebuah moment paling istimewa. Dimana ada banyak bunga, gaun pengantin yang indah, tamu yang ramai, juga senyuman sang pengantin. Aku berharap moment seperti itu segera terjadi padaku. Tapi..
Kadang, hatiku berkata " Aku ingin menikah ". Tapi disisi lain " Aku tak ingin menikah ".
Aku ingin menikah....
Aku ingin ada seseorang yang temani disetiap malamku. Tanpa harus ada ketakutan, kegelisahan. Aku ingin seorang pendamping hidup yang bisa mengajariku lebih mencintai Allah. Seorang lelaki yang membenarkan jika aku salah, bersabar jika diuji, memberi semangat untuk aku lebih lama hidup.
Aku ingin menikah, tapi....
Aku belum siap untuk mengabdi kepada seorang laki - laki. Laki - laki yang nantinya akan menjadi suamiku. Aku ingin menikah, tapi...
Aku belum bisa bersabar, aku masih selalu mengumbar kemarahanku. Aku egois, aku ingin semua orang membenarkan apa yang kuucap, membenarkan apa yang akan kulakukan. Sementara tak mungkin semua orang akan membenarkanku nantinya.
Aku ingin menikah, tapi....
Aku tak tahu atas niatan apa keinginanku ini. Sunnah Nabi? Ataukah aku hanya sekedar ingin ada pendamping hidup? Yang jelas, aku bosan dengan pertanyaan mereka " kapan nikah?". " Kapan - kapan " jawaban yang simple. Akankah mereka suatu saat bertanya lagi? Apakah aku termasuk gadis yang tak laku - laku? Kenapa aku bisa ngomong seperti ini, karena diantara teman - teman seusiaku sudah banyak yang menikah. Bahkan yang lebih muda pun banyak. Ya Rabb, mungkin engkau ingin memilihkan pendampingku yang lebih baik
Aku ingin menikah, tapi...
Bisakah aku mengatur waktuku untuk calon suamiku nantinya? Sedangkan aku sendiri belum bisa mengatur waktuku untuk hal - hal yang berarti.
Aku ingin menikah, tapi....
Aku masih trauma dengan kejadian kemarin. Dengan kegagalan yang baru saja kualami. Jika aku teringat itu, AKU TAK INGIN MENIKAH. Aku tak ingin tersakiti dan merasa gagal lagi.
Ya Rabb, aku ingin menikah, tapi aku juga tak ingin menikah. Sudah siapkah aku dengan keinginan itu? Mana yang harus kupilih? Aku takut....aku takut perasaan yang akan merajaiku. Aku takut untuk memilih.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

mendgar kata pernikahan,,aku pun menginginkan itu
aku ingin menikah ,melepas kesendrianku di sdkit wktu yg msh tersisa ini...namun bila kuraba dalam hati,
Datang seruntun pertanyaan silih berganti
Adakah semua kulakukan terlalu dini, karena siapa dan untuk siapa?,,
yah seperti katamu ukhty menikah adalah pengabdian,kesabaran,keindahan,ibadah dan sebuah keikhlasan..semua karena allah dan untuk allah

biarkanlah DIA yg mngatur semua ini..
jika tlah tiba masanya semua pertnyaan2 tu kan terjawab
Hanya pada Allah lah tempat qt bersandar
Yang akan menguatkna hati qt yang terkapar
Insya Allah azzam qt akan terwujud lancar...
:)

ayie mengatakan...

"Insya Allah azzam qt akn trwjud lncar"
Q meng_Amin kan kta" it ukh,,
bukan krna trllu dini,
nmun krna ketraumaan u/k mlngkh kmbali.

tpi, entahlah....
Qingin mlepas trauma dan "kan mlngkah lgi..
lbih jauh...

mncoba mncri kmbli puing" hrapan yang "tlah usang.

Posting Komentar

Copyright 2009 catatan hati. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy