Senandung Rindu tak terbaca


Aksara rasaku mengembang
Ketika malam semakin pekat
Bukan kebahagiaan
Itu kesedihan
Dan gelap, semakin gelap
Dalam bias bola mataku

PekatRasa_ku



Luluh rasaku menjadi abu
Ungu dalam biru
Semakin kelabu
Merdu ini tak lagi terdengar
Apalagi rindu?
Bergejolak dalam buihku
Sebentar memudar
Sebentar usang


Nyanyian melankolis

Sepi ,sendiri




Sepi, aku bosan
Ingin pergi, tak ada lagi janji
Seorang sahabat sejati
Jenuh, Ingin berlari
Pada pantai berisik
Ombak menari

Tuhan, kuingin bersama lagi
Pada bening pagi
Dengan sahabat sejati
Tapi,
Semua telah beristri
Semua bersuami
Tak ada lagi disini
Menemani

Aku ingin amnesia



Aku ingin amnesia,
Sampai aku tak ingat jika kita bertemu kembali.
Tak rasa jika aku pernah mengenalmu dan mencintaimu.
AMNESIA
Kita pernah melupakan apa arti amnesia kala itu. Ketika kita bersama dalam harinya. 
Ketika kita bertatap muka dalam detiknya.

Aku seolah kehilangan pelekat yang selalu menemaniku. Satu senyuman. Senyuman yang membawaku pada raut wajahmu. Dan, kita beradu. Meski, amnesia telah merenggut haus senyumku.

Ingin amnesia,
Menghapus asaku bersamamu di senja kemarin.
Kini,, entah pada siapa aku menggantungkan harapan baru.
Entah pada siapa aku membagi cerita tawa.
Yang kutahu....bukan pada senja kemarin itu, bersamamu.

Aku ingin amnesia,
Hingga tak ada lagi kita.
Cukup aku.
Cukup kamu.
Berjalan tak bergandengan.


Catatan Lalu



Catatan lalu,
Hanya tentang sebuah kesepian ataupun kesunyian
Entah seberapa lama mengendap dalam ..
Yang kurasa, aku telah lelah ......
Yang kutahu, aku telah bosan........
Terbilang begitu.

Dan aku,
Tak mau berlama larut dalam andaikan dan kenangan lalu
Namun, ketidakmungkinan seakan membuatku terjatuh pesimis.

Hingga saat ini, detik ini, terbersit kembali senyum yang samar - samar memudar. Entah itu kamu? atau mungkin bayangan seseorang yang mencoba mengusik kesendirianku. Namun, ruang rasaku seakan sesak tak bermuat lagi.Apa hanya ada bayangan yang selalu bermain dalam lingkaran bola mataku? Ya Tuhan....
Ku hitung detik ini, menit ini, hingga jam tak mampu lagi. Ku tulis rasa ini, dengan sedikit tinta hitam. Kurangkai kata ini dengan isyarat kerinduan. Cukuplah mewakili kehadiranku dalam nyatamu. Meski selalu terabaikan. Ku harap, aroma tinta kerinduanku tak mengubahmu. Entah semakin membuatmu tersiksa dengan coretanku. Atau membuatmu semakin jijik untuk membacanya.

Lalu,
Dengan sengaja kumenarik secarik kertas buram dari kimiko kesayanganku. Ku menatapnya sesaat dalam diam. Lalu, kumulai membaca disetiap baitnya. Haru, sendu..dalam cerita lalu. Aku sungguh merasa hadir kembali dalam dongeng dunia masa laluku. Dunia. Sebuah tempat bersandiwara. Dan aku disini hanyalah pemainnya. Bermain dengan tarian melankolis, selalu. Mungkin begitu.

Catatan lalu,
Membuat pengembaraanku semakin sulit kuterka. Ku coba menerka, apalah artinya.Tak mungkin kumampu memahami. Perlahan, aku mulai mengikuti arus lalu..kunikmati. Meski tak senikmat brownies. Ternyata, arus yang kupilih terlalu deras untukku. Aku butuh teman untuk membantu menggayung perahu kehidupanku. 
Adakah diantara kamu ??

SKETSA SENJA



SKETSA SENJA (1)

Senja adalah lanskap kesunyian
Mengalun lirih berjalan
Di jalan setapak juga jurang
Berderet seulas senyum kita menggambar
Sementara mendung hitam tak menginginkan
Pada senja, senandung lirik merdu
Kitapun enggan melepas pergi
Karna ianya abadi dihati

SKETSA SENJA (2)

Biarkan kudisini
Terpaku melihat ronamu memancar
Orange di pelupuk mata
Senja,,
Biarkan kudisini lebih lama
Biarkan kumenyaksikan detik- detik mentari meredupkan cahaya

SKETSA SENJA (3)

Senja
Bukan hari yang hendak binasa
Tapi tentang rasa yang bersembunyi
yang "kan tampak esok harinya
Melalui rona sang mentari


SKETSA SENJA (4)

Ini senja,
Sebentar mengayun perlahan
Sebentar memudar
Seperti episode dalam sinetron
Sebentar cerah sebentar gelap
Karna mendung hitam malam


SKETSA SENJA (5)

Masih tentang senja
Coretan tanpa tinta
Cerita ini berawal
Di persimpangan lima


SKETSA SENJA (6)

Lagi - lagi senja ini
Tak menghadirkanmu kembali
Tinggal jejak-jejak samar
Tak berbayang
Apalagi wujud !
Hanya sebuah angan







PUPUS



Aku tak mungkin lupa ini tanggal 05 Mei 2012. Aku tak mungkin lupa tempat ini yang telah mempertemukan kita pertama kali. Pelabuhan Tanjung Serdang Kalimantan Selatan menjadi saksinya. Yah....aku tak mungkin lupa itu semua. Tapi, apa yang terjadi hari ini ? Semua membisu ! Ah,...tak ada semangat hidup.
Setelah lama mencari tempat duduk kosong untukku beristirahat, akhirnya aku menemukan disebelah kakek ada satu tempat duduk yang tak luas. Seenggaknya cukup untukku beristirahat. Aku melihat sekeliling ruangan itu dengan tatapan nanar. Sepertinya, aku mengenali ruangan ini. Ah,,,lagi - lagi aku mengkhayal. Aku mencoba mengingat.Meski tak sama sih. Hmmm ini kamar sempitmu (Kak Fith). Begitu namanya. Namun selalu ramai oleh manusia dan tumpukan botol - botol kecap. Aku merindukan senyumnya, tawanya, hidung dan matanya. Aku ingat embun mata yang Kak Fith teteskan melepas aku pergi. Ia memegang erat jemariku dan berkata " jangan tinggalkan aku". Aku tak banyak berbicara. Lidahku kelu melihat sinar mata kesedihannya.
Aku tak dapat menjelaskan masalah kepergianku. Karna aku tak ingin menambah suasana menjadi sedih. " Nikahi aku" dua kata yang kulontarkan waktu itu. Kak Fith berjanji akan menepati permintaanku. Aku semakin kuat dengan keyakinan yang Kak Fith beri bahwa akan menikahiku kelak. Berharap pernikahan itu akan segera datang. Seperti yang kuinginkan. Menikah hanya dengannya ( Kak Fith ).
Aku segera mengalihkan fikiranku untuk tidak berfikir tentangnya. Aku takut keyakinan ini akan menjadi sebuah keraguan. Janji itu akan selalu kugenggam erat dalam hati ini. Hati tak akan mengingkari sedetikpun.Aku berani jauh sesaat karena aku berani untuk bertanggungjawab atas hatiku.
Perlahan, kapal Fery meluncur ke Pelabuhan Batulicin. Aku tak sabar ingin sampai tujuan. Bau tak sedap yang membuatku tak nyaman untuk berlama - lama di kapal ini. Bau asap rokok yang mengepul mengganggu pernapasanku.
Hujan tiba - tiba semangat mengguyur daerah ini. Tepatnya di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu, Batulicin. Sepertinya, kakek itu senang bermain hujan. Tak segera berteduh. Aku berlari agar tubuhku tak terlalu kuyup oleh hujan. Ojek sore ini sepi. Mungkin karena cuaca yang tak mendukung.
Aku berjalan menyusuri gang sempit. Tanah telah luntur karena guyuran hujan. Menyebabkan aku sedikit kesulitan untuk cepat sampai ke rumah Kakakku. Sambutan bahagia Kakakku melunturkan kesedihanku saat ini. Aku harus pergi dengan mempertahankan cinta yang sejak Januari bersemi. Belajar jauh dari bayangannya yang selalu dekat itu sulit. Belajar membiasakan diri tanpa membuatkan secangkir kopi di setiap malam. Di sela - sela pekerjaan yang melelahkan bahkan menjenuhkan. Kak Fith tetap bertahan dengan kehidupan itu. Kehidupan yang setiap malam harus memeras keringat untuk tetap bisa melanjutkan kuliah sampai D3. Di sebuah fakultas Politeknik jalan Stagen. Kak Fith memilih jurusan bisnis. Itu salah satu kebanggaannya. Bengong !! lagi - lagi harus ada nama Fithrony yang mengganggu syaraf otakku.
Kemudian, Hp K-Touch ku berbunyi. " Hati - hati ya cin, aku akan selalu merindukanmu. love you.."satu message dari Kak Fith. Sebuah semangat juga kekhawatiran ada dalam hati. Bagaimana jika nantinya dia berpaling dariku. Entah......
Di rumah yang sempit ini, di atas air laut yang kapan saja bisa pasang. Nyanyian gelombang yang setiap saja bisa kudengar. Di rumah ini juga ada jendela. Dimana aku bisa melihat kapal yang akan sandar. Juga matahari yang terbit dan terbenam dengan biasnya yang cantik memukau.Semua orang pasti terkagum akan keindahan Tuhan yang satu ini. Anak - anak kecil yang ramai memainkan gelombang laut menambah suasana kebersamaan yang semakin erat. Tak lupa adikku selalu mengajakku memancing didepan halaman rumah. Banyak ikan dan udang disini. Ini semua membuatku gembira. Mengingatkan waktu aku masih kecil. Bedanya, dulu bermain di sungai, mancing di sungai. Sedangkan sekarang di laut.
Hujan masih turun rintik - rintik lembut membaur dengan laut. Aku masih termenung. Lalu, tiba - tiba tersenyum. Teringat kenangan di Pantai Sarangtiung. Aku dan Kak Fith pernah bermain disana. Ombak kecil tak membuatku menyingkir.Sesekali aku berteriak keras. Sesekali aku bermain dengan ombak - ombak yang sepertinya bersahabat denganku. Tempat itu, tempat yang paling romantis untukku. Sarangtiung,,,,nama yang indah sesuai dengan pemandangannya yang menghibur. Kata - kata cinta pertama kali terbentuk pada pasir yang sempat kutulis bersamamu ( Kak Fith ). Dan ombak menerjang menghapus kata itu. Namun, cinta kita tak semudah itu akan terhapus seperti ombak yang menghapus kata - kata cinta kita. Kak Fith, aku semakin terhanyut oleh lamunan ini. Serasa pekat ! pekat dalam penglihatanku.

       _***________

Apakah kau masih merindukanku ? seperti yang kau katakan dalam perpisahan itu. Atau kau ingin amnesia ? hingga tak lagi mengingat perjumpaan kita, entah...sepertinya aku merasa begitu. Kujambak rambutku, kupukul kepalaku dengan tanganku. Bagaimana tidak, perasaan ini sepertinya beralih dalam hati. Kebahagiaan ini rasanya tak lama lagi mati. Itu yang kurasa saat ini. Ketika aku jauh dari penglihatanmu. Mungkin malam yang telah menghalangiku dengan pekat !
Sepertinya, setahun ini kita tak lagi bercanda gurau dalam nyata dunia. Kita tak lagi ada cerita kebersamaan di perpustakaan. Sedang apa kau disana? Apakah kau sedang menikmati secangkir kopi ? tanpa aku yang mencicipi terlebih dulu. Mungkinkah kau masih membuka lembaran - lembaran kasih untukku? Tuhan.......dia berbeda. Tak lagi menyayangi. Tak lagi merangkai kata - kata cinta untukku. Tak lagi kudengar kabar darinya. Tuhan.....mungkinkah dia lupa segalanya? Tak ada kabar tentang kehidupannya sekarang. Ataukah dia telah mati ! Rasanya tak mungkin!
Kriiiing...
Ponselku berbunyi.
"Dik, aku harus menikah dengan Riyah. Karena, abah tak menyetujui hubungan kita".
Kubanting ponselku. Tak ada lagi nafas kehidupan bagiku. Serasa seperti itu. Mungkin semua akan mati. Mati rasa oleh kata. Tak ada lagi semangat cinta yang masih bersemayam dihati, kecuali cinta darinya dan darimu Ya Rabb! Semua kosong, berubah menjadi gelap.!
Ternyata, pikiranku dipenuhi oleh bayangmu, tawamu, senyummu juga angkuhmu yang membuatku ingin mengerti tentangmu sebenarnya. Sesosok yang terkenal angkuh. Inginku remas wajahmu dalam bayang - bayang. Hatiku tak terima jika luka ini harus ada untuk kedua.

Ah,,,entahlah,,aku tak ingin cemari kesucian cinta ini dengan emosiku ataupun kekecewaanku. Hanya dengan tangisanlah aku mencoba menghibur hatiku. Sebenarnya, aku tahu tatap sayu matamu tak menginginkan aku kembali pada tanah kelahiranku. Sebenarnya, aku tahu keluargamu tak akan menerimaku. Tapi, suatu keyakinan kita ada untuk tetap bersama. Kamu sendiri yang telah melukisnya dengan pena di kimiko kesayanganku. 05 Mei 2011 kemarin. Dan aku yang akan memahatnya dalam hati. Menjaganya serapih mungkin.
Tuhan....inikah cara Engkau menyayangiku?
Cintamu membelenggu, menjadi erat, pekat sepekat - pekatnya. Mungkin aku terlalu hiperbola. Hingga tak mampu kumelihat sinar cinta dari manusia lain. Kata orang cinta itu buta. Mungkin cukup benar. Buta tak lagi melihat cinta disekitar jika telah terikat dengan cinta satu orang. Mungkin itu yang kurasa Kak Fith. Dan satu orang itu adalah kamu. kamu dengan segala keangkuhan juga sayang. Dunia ini serasa hambar, tanpa rasa. Hangatnya kopi dimalam hari itu tak kan lagi kutemui bersamamu nantinya. Kenangan itu, kini pergi. dalam wadah kopi hitam. Gelap! seperti pandanganku saat ini. gelap rasaku.......!!

Tuhan, do'a dan sebuah penantianku masih untuknya.
Tuhan, Sematkan rindu juga sayangku dalam hatinya. 






By: yiE

Mendung Bulan Juni



Aku menunggu, kamu kembali
Pada rautku yang memanggul mendung
Berharap hujan haru bahagiamu
Juga bahagiaku
Hampiri

Aku menunggu dalam jendela
Yang tak lagi berkaca
Terdengar ocehan suara menggema
Kuabaikan
Hatiku masih menunggu

Tulisan ini memberikan kabar
Padamu yang tlah pergi
Meninggalkan Secarik kertas dengan nama
Dengan mendung di bulan Juni

Sebenarnya, aku mengerti
Kamu tak kan kembali
Membawa bunga melati disini
Untukku

Sebenarnya, aku mengerti
kamu akan kembali
Pada wanita di seberang
Pada terang matahari
Bukan mendung yang sebentar lagi hujan

Tapi,
Mendung bulan Juni
Tetap akan mengguyur
Pada hatimu
Menyejukkan




Saatnya meneguk kopi
Sekedar tumpahkan rindu yang terabaikan
Sesekali tersenyum
Cukup tipis
Ah...berirama dalam drama lalu
Bernuansa sendu
Dan.....
Sesekali tertawa
Girang
Haha...
Aku telah gila
Rupanya.........

Tak habis


Ada yang tak habis ku pangkas
   Taman cinta dimusim hujan
Biar slalu kuselami
        Dalam indahmu


Ada yang tak habis kubaca
    Tarian jemariku
  Melukis menjadi kata
      Puisi namanya,
 Tlah genap dalam sampul cinta

       Ada yang tak habis kuhapus
                              Butiran mutiara mata
                                   Pertanda sedih juga bahagia

Ruwet !!

Uh.......
Bner" jngkel hari ini. Manusia itu,,,bkin emosi tmbh meluap. Kalau emang gk niat. ngopo wingi zmz ndredet ae....buosen aku.!! Pke ngece sgala lgi. Emange kwe dwe opo sg pnter !! Mandak yho gak iso eeeee. leh suombong!! Wani ne neg mburi. wani ne ngomong nek aku. Cobo ngomong nek wonge lngsung ! Muak!! Nek ngeneki sopo sg ngapusi ??? apik tenan kie...gambruzzz !! jan uelek....




Mungkin kalimat itu yang sering mereka ucap ketika lagi marah, kecewa. Meskipun tak semua orang tahu artinya. hahaaaa
Aku og semakin nglantur nulisnya...
Yok opo iki...
Bakpao kale"

True Love



Terhanyut aku dalam nuansa indah bersamamu
Terlena dalam alunan suara tanpa terbersik bayang paras wajahmu
Kini, hanya tinggal gerimis,,
Rintihan menggores hati
Tak mampu lelapkan semua anganku bersamamu
Dinginnya kehampaan hati, tak mampu luapkan lara hatiku karenamu
Aku hanya tertunduk, terpaku, terdiam, membisu
Memendam sejuta rasa direlung hati yang terpendam
Aku tertegun membaca isyarat, secercah sinar cinta
Kini tlah menerangi disudut hati
Tak sanggup cinta sucinya kunodai
Kini, sekuntum bunga tersenyum padaku
Melati putih yang tanpa tangkai berduri
Kini akupun tersenyum karna cintanya abadi
Abadi slalu cintaku.......

                                                               *Bul_Bul

Rasaku Jenuh


Penuh sesak isi kepalaku
Angka yang kian bertambah tanpa bendung
Ah,,,
Aku jenuh
Lagi - lagi sederet kata mengepungku
Menjadi bumi !
Dan,,,
Bummmm
Meledak bagai bom langit
Menghanguskan cintamu untukku
Arrggghh....
Aku kesakitan
Cintamu yang hangus...
Mengapa aku yang sakit ?
Aku serasa mati rasa
Ah......
Aku ingin segera pergi !!

Sebuah tawa masa lalu




Tawamu melebur satukan tawaku
Di kedekatan itu.....
Tak pernah kau coba usaikan
Bersama lirik - lirik yang kau punya
Adakah kau ingat ?
Kita pernah bermain petak umpet di rerimbunan pepohonan
Adakah kau ingat ?
Aku pernah melukis senyum di bibirmu
Luruh sgala rasa ,,

Ceria ini
Ceria kita tahun lalu
Dalam dekapan embun pagi
Menyisakan sisa meski secuil
Dalam sejarah cintaku

Nostalgia



Melekat erat dalam dadaku yang bumi
Oh,,,nostalgia
Antara aku dan kau

Melingkar cembung senyaman semerbak melati
Terus menggebu untaian kasih
Tak layak kau lepas satu juapun
Oh,,,nostalgia

Meluluh runtuh rindu,
Karna sayap indahmu t"lah arungi kelabuku
Oh,,,nostalgia

Nostalgia...
Nostalgia...
Berselimutlah dalam angkuhmu !!
Aku t"lah bosan



Inikah Hidup ?



Hidup itu, bukan untuk membenci. Siapapun ia..
Bukan untuk menyerah dan melepas semudah ini. Tak jarang, aku menjalani dengan rintih. 
Inikah hidup ?
Tiba - tiba bahagia....seolah tak berbatas.
Tiba - tiba perih, sesak .... tak jua berhenti.
Mungkin akan lebih baik jika aku terbelenggu dalam pelanginya. Terjerat, hingga tak layak lagi aku menjerit. Sepuasku!!
Karna dengan ini, keihlasan akan bertambah. 
Inikah hidup ?
Kadang tampak didepan mata, dan ingin segera kucapai, lalu............lenyap.......
Kadang masih terasa jauh, lalu......harus ada dan kujawab.
iya ataupun tidak !!

Aku ingin pengakhiran______

Akhir sebuah catatan



Hari ini aku mulai memutuskan dan merobek belenggu dalam hatiku. Ada perasaan tak ikhlas meski tak sepenuhnya, seperti dulu. Namun aku harus melakukannya. Dan berharap semua berubah menjadi taman yang lebih indah dan wangi, meski di kejauhan. Ada saatnya aku mulai belajar menanam dengan biji yang lebih baik.Agar ketika aku memetiknya kelak,,,akan tumbuh baik pula.

Kenyataan seringkali membuatku trauma atasnya. Sebuah ketraumaan itulah yang membuat mata dan hati ini buta. Aku serasa tak lagi bisa melihat sebuah pelangi yang indah disana. Karna kebutaanku!! Bukan yang lain !.
Kenyataan seringkali membuatku percaya dan tergila atas keindahan semu. Bayang - bayang imajinasi yang tak pernah terwujud, Dan selamanya hanya maya. Akhirnya,, bayang semu itulah yang membuatku semakin bodoh.Yang membuat angan - angan melambung tinggi tanpa batas.

Disini, aku kembali mengingat keceriaan di senja kala itu. Yah... di pantai Sarangtiung, tempat kita menciptakan lukisan dan kata - kata cinta. Seromantis mungkin kita merangkainya. Aku benci !!
Aku ingin hilang ingatan. Agar aku tak lagi mengingatnya. Sudahlah........

Aku tak menyesal,,
Karna aku dan kamu berhak memilih,,

Aku ingin terbang,, sejauh mungkin,,seperti layang - layang. Mencari kedamaian bersama nyanyian sang bayu.
Bisakah aku ??
Melonjak lebih tinggi dari sebelumnya?
Tanpa kamu........

Tuhan,
Aku mulai menghitung detakan jarum waktu_Mu. Ternyata aku tak mampu bertahan untuk tetap menghitung. Dunia yang Engkau ciptakan terlalu banyak teka - teki. Dan aku harus belajar untuk mengisi teka - teki yang Engkau cipta.
Tuhan,
Aku ingin berhenti menciptakan lagu sendu untuknya. Aku ingin mengakhiri sebuah catatan ini, masa ini.



Ternyata kumerindu




Tak bisa kutemui lagi sosok tubuhmu, dan__ selamanya hanya bayang imajinasi. Dan aku tak bisa temukan jelmaan dari tubuhmu disini. Semua angan - angan kosong. Selamanya kosong !!
Namun terkadang hati ini begitu kuat jika aku bersama hadirmu. Meski kehidupanmu sekarang jauh dari tinggalku. Aku merasa....
Lukisan kata - katamu akan semaikan butir - butir kerinduan. Hanya ....
Kenapa tak juga kau pahami wanginya mawar senja itu ?
Atau kau hanya berpura - pura ?!!

Wahai kau !
Jubahmu terlalu sempurna untuk kau kenakan.
Aku ingin merobeknya, mencabik - cabik hingga tak sesempurna rasaku.

Waktuku telah membawa pada bayang - bayang semu semata. Tak terkecuali !!
Sedetik_pun tentu ada kebimbangan......
Lagi - lagi aku harus merindu.........

Hati ,, berhentilah menangis



Hati ,, berhentilah menangis
Meski kata mengoyak bahagia
Disampingmu masih ada tersisa
Masih yang sesempurna
Yang kau mau

Hati ,, berhentilah menangis
Walau angan pertama terhempas
Depan belakang masih mengawal
Secerah harapan bintang
Sehangat mentari menyengat

Hati ,, berhentilah menangis
Hati ,, berhentilah mengharap
Pada angan - angan yang jauh
Disana .........

Hanya simbol



Puisi tanpa kata
Tanpa nama
Hanya ada simbol
.
Itu sudah cukup
Seperti kau dan aku
Hanya ada simbol
.

Suara tanpa tanya
Hanya ada simbol
?

Sangat menyebalkan

Secangkir Kopi



Secangkir kopi yang selalu kau pesan dariku,
Secangkir kopi yang selalu gambarkan cinta kita,,,
Kini berlalu begitu saja,,,,
Ada apakah ?
Dalam kesegaran _mu , dalam hangatmu, itu hanya sekejap untukku >>
Meski setetes _pun,,
Hanya seteguk_pun...
Belum lagi sepenuhnya>>
Tetapi dimana ?
Tetapi kemana?
Harus kudapati kembali?
hhhh.....hanya diangan
Selalu angan, bayang yang kini ada dalam secangkir kopi
Itu bayang cintamu.......
tak terkecuali>>


.

Pergilah bersamanya...jika kau bahagia......



    Aku mengenalnya ketika akhir masa Aliyah ( MA), Ketika pertemuan pertama pada sebuah rumah tempat tinggalku juga dia. Tepatnya di sebuah ruangan yang mempertemukanku setiap harinya. Semula cintanya padaku menyebabkan semangat yang tinggi untuk belajar juga bekerja. Demikian pula cintaku padanya merupakan pendorong yang membawanya untuk tekun belajar dan berprestasi, serta membawanya kian disiplin bekerja. Begitulah, hal itu kami sadari dan kemudian kami sama - sama membuat  janji setia.Hari demi hari berlalu sampai pada akhirnya aku harus kembali pada tanah kelahiranku. Dan aku harus meninggalkannya, tapi bukan berarti aku harus meninggalkan cintanya, janjinya juga kesetiaanku padanya.
    Belum genap satu tahun setelah kami sama - sama berjanji, terjadilah suatu peristiwa yang sebelumnya tak kami duga. Pada waktu itu, aku telah berada ditanah kelahiranku. Datanglah seorang wanita yang mengutarakan niatnya. dia ingin menikah dengannya. Padahal, ia masih ditahun - tahun pertama kuliah. Sedangkan wanita tersebut, sebentar lagi wisuda. Sehubungan wanita tersebut telah mendapat restu dari orangtua lelaki, dia semakin yakin bahwa dia akan segera menikah dengannya.
    Lelaki tersebut sadar, bahwa dia masih ada hubungan denganku. Dia meminta persetujuanku ,harus bagaimana ? Aku semakin bingung untuk menjawab. Aku ingin bersamanya hingga nanti,,, sampai dia benar - benar halal untukku. Tapi.... dengan masalah ini, aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku kalah. Dia dan orangtuanya lebih berhak memilih, sementara aku tak bisa menolak.
    Pada akhirnya, dia menerima wanita tersebut dan meninggalkan aku. meninggalkan kenangan bersamaku dulu. Mungkin ini yang terbaik untukku juga untuknya. Waallahu a'lam...Aku hanya berdo'a untuk kebahagiaannya.


Apa kabar ?
Esok kau telah kembali mengenang kenangan pertamamu, bersamanya__
Mungkin kamu telah bahagia sekarang , tak perlu menunggu esok. 23 maret__ sudah berapa kali kamu temui tanggal itu ? sudah berapa kali kamu bahagia atasnya ? Aku tak begitu pahami, aku tak mengerti sepenuhnya, aku hanya merasa. Hati ini yang "kan menjawab pertanyaanku selama ini. Mungkin kamu telah lupakan dan abaikan 02 februari. Namun, 02 februari akan tetap menjadi milikku. milikku seutuhnya denganmu. milikku bersama kenangan yang tercipta. 02 februari......kapan kamu berhenti menghantuiku ?
kak fith__
maafkan aku........
maafkan aku yang telah menggenggam erat 02 februari dalam jemariku.
maafkan aku yang telah menyayangimu___

Sepi


Terkapar dalam kebisuan hati
Sepi__enggan pergi…..
Berbaris diantara puisi – puisiku yang tertata rapi
Aku berlari
Mencari yang dulu kumiliki
Tak ada….
Entahlah…
Mungkin engkau yang tlah lenyapkan
Dan lagi – lagi hanya sepi yang setia
Menawarkan bisikan sunyi
Menambah kerisauan hati
Karna sepi..
Aku serasa mati
Mati oleh rasa yang kumiliki
Lewat sepi…
Kuberbisik__
Akankah ada pesan yang kau titip ?
Pada ujung sepi malam ini?

Rinduku



Sang malam memasung bulan
Hingga sempurnalah keindahannya
Apa kabar kau disana ?
Ketika sepi selimuti hati

Tiada senandung yang teralun
Tiada bait - bait puisi yang terangkai
Hanya kata
Mengusik belaian malam
Mungkin tak bermakna
Bagimu,,

Dan bulan_pun bisu
Menyaksikan kerinduanku

Orang itu masih kamu



Yang kupuja dari setiap orang" yang terpuja
Yang kusimpan rapat dalam hati
Yang slalu kutunggu pinanganmu
Yang tercinta diatas nama cinta
Orang itu masih kamu

Slalu kurindu disetiap anganku
Dalam imajinasi juga nyataku
Dalam heningnya malam yang mencoba mengusikku
Untuk tidak memikirkan kenangan bersamamu
Orang itu masih kamu

Janji telah mengikatku untuk tetap terikat denganmu
Kesetiaan hati telah kujaga hingga kau membunuh kesetiaan yang kau cipta
Mencintai , merindumu adalah kebiasaanku
Orang itu masih kamu

pilihan

Membingungkan__
Memilih_mu atau memilih_nya sesuatu yang harus kutentukan.
Karna aku sebentar lagi  harus berada dalam keadaan itu.
 
Kamu, aku merindumu layaknya pagi merindukan mentari.
Tak pernah lelah menghangatkan bumi,

Kamu tiba_tiba menjadi senja.
Menampakkan keindahan hanya sebentar, lalu pergi dan meninggalkan kelam.

Apa dengan keikhlasan _mu dulu,, yang membuat aku terlalu setia menunggu perubahanmu ?!
Menginginkanmu kembali adalah suatu ketidakmungkinan,
Namun, akupun tak dapat membohongi hati.
Aku masih mengharapmu...

Dia,,
Terimakasih
Engkau ada ketika aku butuhkan seseorang untuk berbagi.
Aku tahu tentang keinginanmu, Aku pahami itu
Namun,
Biarlah waktu yang memberi kepastian untukmu.
Jujur,
Aku bingung,
Lidahku kelu
Aku tak bisa berkata "iya" atau " tidak".

Hanya satu hal...
Aku tak menyuruh untuk menungguku lebih lama lagi.
Aku juga tak menyuruhmu untuk tidak mengharapku.

Jangan pergi...



Kau pergi tanpa kata
Melepas jemariku yang kini menggenggam

Kau pergi tinggalkan mimpi
Tak secuil harap kau semaikan pada hatiku

Aku,,
Bersamamu baru sebentar
Layaknya pelangi yang sebentar muncul dengan warna
Dan akan pergi begitu saja
Lenyap seketika

Jangan pergi..
Jangan biarkan aku sekejap menghirup cinta yang kau sebar


Jangan pergi...
Jangan kau paksa aku "tuk melepas jemarimu

kulukis simbol cinta



Pagi mengusik hening malam
Pada akhir batas kegelapan
Bergantilah,
Kabut membalut mesra tubuhku
Sebentar saja habis oleh mentari
Sebelum kabut terampas olehnya,
Aku melukis pada embunnya
Simbol cinta yang kumiliki

Diam - diam mentari mengintip dengan sinarnya
Simbol cinta kubalut dengan senyum
Kupertebal dengan tarian jemariku
Kujaga agar ianya tak luntur karna mentari
Sebelum sang cinta dunia temuinya

Fatamorgana



Terdiam saatku resah
Termenung lelah dalam sujudku
Terpejam saat sinar matamu menangkap
Menembus setiap liku - liku hatiku

Bagai satu cahaya dalam gelap
Menerawang menembus angan
Membayangkan cita, asa fatamorgana
Pesonamu melintas dalam tatapku
Sekilas....

Terjerat aku dalam pesonamu
Cairkan kebekuan hatiku
Kuterpesona...
Dalam bayangan semu

Dialah aura yang berbeda
Diantara aura - aura yang terlihat
Yang tak sampai dalam genggaman, ikatan
Dialah  fatamorgana..
Yang terlihat dalam halusinasi saja

Wahai fatamorgana?
Haruskah wujudmu kudapati dalam halusinasiku semata,,
Seperti hidup
Namun mati....

Aku ingin menikah, tapi Aku juga tak ingin menikah



Pernikahan adalah sebuah moment paling istimewa. Dimana ada banyak bunga, gaun pengantin yang indah, tamu yang ramai, juga senyuman sang pengantin. Aku berharap moment seperti itu segera terjadi padaku. Tapi..
Kadang, hatiku berkata " Aku ingin menikah ". Tapi disisi lain " Aku tak ingin menikah ".
Aku ingin menikah....
Aku ingin ada seseorang yang temani disetiap malamku. Tanpa harus ada ketakutan, kegelisahan. Aku ingin seorang pendamping hidup yang bisa mengajariku lebih mencintai Allah. Seorang lelaki yang membenarkan jika aku salah, bersabar jika diuji, memberi semangat untuk aku lebih lama hidup.
Aku ingin menikah, tapi....
Aku belum siap untuk mengabdi kepada seorang laki - laki. Laki - laki yang nantinya akan menjadi suamiku. Aku ingin menikah, tapi...
Aku belum bisa bersabar, aku masih selalu mengumbar kemarahanku. Aku egois, aku ingin semua orang membenarkan apa yang kuucap, membenarkan apa yang akan kulakukan. Sementara tak mungkin semua orang akan membenarkanku nantinya.
Aku ingin menikah, tapi....
Aku tak tahu atas niatan apa keinginanku ini. Sunnah Nabi? Ataukah aku hanya sekedar ingin ada pendamping hidup? Yang jelas, aku bosan dengan pertanyaan mereka " kapan nikah?". " Kapan - kapan " jawaban yang simple. Akankah mereka suatu saat bertanya lagi? Apakah aku termasuk gadis yang tak laku - laku? Kenapa aku bisa ngomong seperti ini, karena diantara teman - teman seusiaku sudah banyak yang menikah. Bahkan yang lebih muda pun banyak. Ya Rabb, mungkin engkau ingin memilihkan pendampingku yang lebih baik
Aku ingin menikah, tapi...
Bisakah aku mengatur waktuku untuk calon suamiku nantinya? Sedangkan aku sendiri belum bisa mengatur waktuku untuk hal - hal yang berarti.
Aku ingin menikah, tapi....
Aku masih trauma dengan kejadian kemarin. Dengan kegagalan yang baru saja kualami. Jika aku teringat itu, AKU TAK INGIN MENIKAH. Aku tak ingin tersakiti dan merasa gagal lagi.
Ya Rabb, aku ingin menikah, tapi aku juga tak ingin menikah. Sudah siapkah aku dengan keinginan itu? Mana yang harus kupilih? Aku takut....aku takut perasaan yang akan merajaiku. Aku takut untuk memilih.

Engkau yang merindu




Engkau yang merindu
Bernyanyilah, dengan lelah
Biar nyanyianmu kabarkan
Pada siapa hatimu merindu

Engkau yang merindu
Ikuti arus mata yang mengalir
Angin yang membelai
Inginmu ramai menjadi damai
Dalam sebuah sajak yang kau pinta
Hanya sebuah kehendak
Berapa mawar yang kau pinta
Satu yang pasti kau miliki
Jika kerinduan hati "kan terjawab

Berkumpullah airmata
Agar perahu kertas yang menampungnya
Dan membawa kerinduan pada kesempurnaan 
Biarlah
Jangan kau tangisi
Jangan kau sesali
Ada yang lebih mampu menjaganya
Ada yang lebih mampu membahagiakannya
Biarlah
Sampai hati ini tak lagi mengharap
Sampai tangan kecilku tak lagi meraihmu
Biarlah
Bintang yang "kan temani malammu bersamanya
Dan malam yang menggantikanmu untukku
Gelap, tak apalah
Jika ini maumu,
Jika ini bahagiamu

Februari "11


Februari ,padamu kuungkap kesedihanku.
Padamu kuungkap isi hatiku , juga memoryku.
Padamu ,Kuingat setiap kata yang dia rangkai untukku.
3 kata yang tak mungkin kulupa begitu saja.
3 kata yang menjadi semangatku
Februari ,
Ku ukir namaku juga namanya dalam setiap tanggalmu
Kulukis kebersamaanku dengannya
Dan kujaga dalam setiap detik - detik hidupku.
Februari ,
Masih ingatkah kamu?
Memory _ ku bersamanya ,
2_2 "11 kuungkap rasaku

Siapakah yang menjawab?



Cinta
Ada saatnya engkau membuatku bertanya,
Apa makna setia
Jika kesetiaan tak mampu mengukir satu senyuman
Apa makna sebuah pengorbanan?
Jika harus sia - sia
Cinta
Ada kalanya engkau membuat mata ini buta
Buta akan indahnya duniamu
Buta akan segala hal yang kau tampakkan
Dimana kesalahanmu cinta?
Dimana kebenaranmu ?
Cinta
Engaku hadir laksana pagi bertaburan embun
Namun , selalu kau hilangkan itu
Dengan hadirnya mentari
Cinta
Engkau ada disetiap insan pecinta
Engkau berikan janji pada dua jiwa dan menyatukannya
Namun , tak terkadang kau ingkari setiap janjimu
Terkadang kau sakiti hati para pecinta cinta
Hanya karna keingkaranmu
Cinta
Terkadang kau buat dunia seindah dan sesejuk syurga
Kau buat tak pernah bosan didalamnya
Namun , disaat kau mampu mengubah ke neraka
Kau buat trauma akan indahmu

Cinta, siapakah yang kan menjawab ?
Siapakah yang kan dengarkan jeritan tangis dan kebahagiaan itu cinta,
Kubertanya pada hadirmu....

Di senja kumerindu



Senja ini
Aku merasakan angin menyapa tubuhku
Menyentuh dengan kelembutan alaminya
Layaknya rayuan lembut kasihnya
Ah, mengapa aku berkhayal,
Bukankah goresan tinta itu tlah mengering,
Kusadari ,
Diri ini bukanlah yang terbaik

Aku merenung menatap keindahan senja
Senja yang berbeda
Berbeda dalam tatapanku kemarin
Saat cinta slalu tampakkan senyumnya
Dan,
Hari ini , senja ini
Membuatku merindu pada sesosok yang dulu bersamaku

Semua harapan,
Seakan tak berarti dimatamu
Tangis juga bisikan rindu tak lagi kau dengar
Akankah suatu masa akan membawamu kembali?

Entahlah.....

Indah senja , membuatku tak ingin beranjak pergi
Disinilah aku akan menanti dan merenggut cinta yang pernah hilang

Catatan Januari



Jika sesaat kau lupa menghitung jejak yang tlah tertinggal 
Ingatkan kenangan pernah melahirkan kita
Untuk kembali mengucap cinta 

Setelah senja tlah terganti warna kelam
Aku masih disini
Aroma bunga masih temani kesendirianku
Hilangkan ingatanku sejenak
Aku kembali menata puing - puing harapan yang hilang

Januari
Pada pantai kuucap kegelisahan
Tentang cinta , janji juga setia
Pada tarian ombak kulantunkan lagu - lagu cinta
Agar kau mendengar meski samar

Januari
Terukir kenangan dalam bulanmu
Senyum juga tangis
Kutulis puisi dalam tanggalmu
Mendendangkan sejuta tetesan yang tlah mengering

Cintaku , untuk Sahabatku



Kicauan burung selalu terdengar merdu disetiap pagi hari. Embun berjatuhan menikmati indahnya dunia , lembut nan sejuk dalam sentuhan. Matahari yang tak sabar ingin tampakkan cahaya hangatnya perlahan - lahan muncul dengan senyuman ceria. Aku segera bangun dan menunaikan kewajibanku yaitu sholat subuh. Alhamdulillah....pagi ini begitu indah gumamku.
Hari ini aku masuk kuliah agak pagi agar aku tak telat seperti kemarin. Dalam perjalanan naik bus aku bertemu dengan temanku.Ukhti Nisha namanya , kebetulan aku dengannya satu kampus. STITAF sebuah kampus yang dari dulu aku banggakan. Disitulah aku bisa belajar lebih tentang ilmu agama. "Fa , ntar pulang bareng ya?" Kata Nisa padaku. " InsyaALLAH Sha" jawabku sambil membenahi jilbabku yang rusak terkena angin. Jam pertama yaitu Bahasa Arab yang dosennya terkenal "killer" di kampusku. Meskipun begitu aku tetap mengikuti dan memperhatikan dengan santai. Karena aku suka pelajaran Bahasa Arab udah dari Aliyah.So kunikmati aja !.
Akhirnya mata kuliah hari ini kelar juga. Tak lupa aku menunggu  temenku Nisha yang tadi pagi berjanji pulang bareng. " Syifa...." suaranya yang nyaring mengagetkanku dari lamunan. Di dalam bus aku dan Nisha duduk bersebelahan. " Fa, Aku boleh minta bantuanmu gak!?aku nitip biodata ini buat akhi Dafa ya.Aku kaget mendengar kata " Dafa", Salah satu kakak kuliah di STITAF juga, tapi dia udah semester 3. Aku tak menampakkan kekagetanku pada Nisha. Aku takut Nisha curiga kalau sebenarnya aku ingin mengenal dia juga. Aku ingin bersilaturahmi dengan orangtuanya. Karena kebetulan orangtuaku teman dekat dengan orangtua Dafa. Mungkin Nisha menyuruhku karena aku yang lebih tahu Dafa dibanding dia sendiri. " Iya Sha..., tapi besok aja ya soalnya aku nanti masih harus nyelesain tugas." Kataku.
Esok harinya aku menemui Dafa di sebuah ruangan yang selalu ramai dengan kegiatan. Dia aktif dan menjadi ketua di salah satu organisasi. Jadi banyak yang mengenalnya termasuk aku. " Assalamu"alaikum ini ada titipan dari temanku Nisha." Aku menyerahkan amplop kecil putih tersebut pada Dafa. Aku kembali ke kelas dan menemui Nisha yang sejak tadi hatinya tidak karuan menunggu cerita dariku. " Gimana Fa?" Dia mau nerima khan?" dengan nada bersemangat Nisha bertanya padaku. " Apanya?,,udah Sha...tunggu balasan darinya aja." mungkin jawaban ini terlalu simple bagi Nisha.

Apa itu?" dalam batinku namun tak sempat kukeluarkan suara ini. Dimeja ada sebuah amplop kecil. Mungkin balasan untuk Nisha. Aku langsung mengambilnya,,* Ini untuk kamu Syifa* tulisan didepan amplop tersebut. Aneh, kenapa untuk aku?" entahlah....aku baca saja ni surat,.

* Andai bunga yang datang kemarin itu kamu
Aku akan nikmati harumnya
Aku akan jaga indahnya
Aku ingin kamu menjadi bunga dalam hidupku, abadi kelak*

Aku menghela nafas panjang ketika aku selesai membaca kata - kata itu. Ya Rabb aku tak mungkin hianati temanku sendiri. Dia begitu menginginkannya. Meski aku juga mengharapkan dia untuk menjadi pendampingku. Ya Rabb Engkau maha mengetahui yang terbaik untukku. Jadikanlah hati hamba selalu ikhlas, sabar , bersyukur dengan keadaan. Semenjak itu pikiranku terganggu karena teringat kata - kata yang kemarin kubaca.  Aku mengambil selembar kertas untuk menulis jawaban untuknya.

* Aku adalah bunga dari sekian bunga yang ada di dunia
Ambillah jika kamu mau, salah satu diantaranya
Namun jangan aku
Ambillah satu disampingku
Yaitu bunga harapanku yang ku ingin bunganya mewangi dalam hidupmu
Nisha...jadikanlah dia bunga yang subur , jagalah dia
Dengan menikahinya,

            Syifa **

Kulipat rapat surat itu dan berharap besok aku bisa memberikannya. Dengan ini aku belajar ikhlas demi kebahagiaan temanku. Aku tak ingin menjadi benalu dalam cerita cintanya. Allah yang akan memberikan ganti yang lebih baik dari dia. InsyaALLAH. Aku yakin ini pilihan yang terbaik untukku , Nisha juga Kak Dafa. Meski rasanya sakit , aku harus bisa menerima. Kamu yang lebih pantas menerima kebahagiaan ini Sha, Lirihku.
" Fa, kok sampai sekarang aku belum dapat balasan dari dia?"
" Mungkin dia masih sibuk Sha, jadi belum sempet bales..sabar aja , "
Aku tak ingin bercerita pada Nisha soal kata - kata yang kemarin aku terima dari Kak Dafa. Aku tak ingin melihat sahabatku sedih , putus asa , malu dan kawan - kawannya. Aku ingin melihatnya selalu tersenyum bahagia. Pulang dari kampus aku melihat Kak Dafa dan dia memberiku balasan amplop.Di dalam bus yang biasa kunaiki setiap hari aku membaca balasan darinya.

* Hatimu sakit , tubuhmu bahagia
Kamu indah , tapi hatimu menangis
Jika kamu ikhlas hadapi keadaan seperti itu
Aku turuti permintaanmu
Semoga ALLAH mengganti yang lebih baik dariku

        Dafa**

Tes...aku menitikkan air mata sedih juga bahagia. Sedih karena perasaan cintaku harus berhenti dihatiku. Bahagia karena aku melihat sahabatku bahagia. Aku tak kan menyalahkan ALLAH ataupun sahabatku Nisha yang juga mencintainya. Ini karena keinginanku untuk belajar lebih ikhlas , keinginanku untuk membalas kebaikan Nisha padaku selama ini. Ternyata amplop yang dia serahkan ada dua , satunya untuk Nisha.
"Sha, ini balasan untukmu, maaf kemarin gak sempet ngasih ke rumahmu langsung."
" Em...gak pa pa Fa,,,"

Sejak kejadian itu, aku juga tak membenci mereka. Disaat pernikahannya pun aku datang menghadiri. Bagiku , Nisha juga Kak Dafa adalah orang yang berharga dalam hidupku. Nisha sahabatku , selalu menemaniku , ada disampingku , teman curhatku. Sedangkan Kak Dafa adalah orang yang membuatku semangat , dan menjadikanku lebih cinta agama. Mungkin karena cinta ini yang membawaku seperti itu.
**Biarkan cinta ini tetap bersemayam di hatiku. Tak perlu terungkap jika akan menyakiti seseorang.*

Kata tak terbaca


Aku menjerit karena kalian tak ingin mendengar
Aku menangis karena kalian tak ingin melihat
Harapanku ada yang mengertiku
Ada yang mengusap habis air mataku

Aku bertanya kalian tak menjawab
Aku mengulangi kalian tertawa
Begitu tak berartinya aku

Aku bagaikan setumpuk sampah
Yang kalian acuhkan

Lihatlah aku sejenak
Pahamilah aku meski sekejap
Ada keindahan yang bisa kalian baca
Dalam bait - bait puisi hidupku
Ada tawa yang kan kalian dengar
Di sela - sela coretanku

Lihatlah aku sejenak
Begitu kotorkah aku untuk kalian?
Hingga kalian tak menyentuhku

Bacalah aku meski sebait
Sentuhlah aku meski sedetik
Jika aku tak pantas untuk dibaca dan disentuh
Cukuplah ingat pesanku dalam setiap bait - bait yang ku eja

Inilah  aku
Sebait kata yang tak terbaca

Aku , Dia berbeda


Aku, Dia berbeda
Aku sedih
Dia bahagia
Aku miskin
Dia kaya

Aku , Dia berbeda
Tubuhku sakit , hatiku sakit
Tubuhnya sakit , hatinya bahagia

Aku, Dia berbeda
Aku hidup dalam keterasingan
Dia hidup dalam keramaian
Aku terabaikan
Dia terlindungi

Aku , Dia berbeda

Tak untuk jadi nyata


Aku terdiam, melamun membayangkan sesosok lelaki yang kukagumi. Aku mengagumi kepribadiannya.Dia adalah salah satu kakak kelasku di SMA 04 ini. Sebut saja Kak Fith. Kucoba melupakan bayangnya yang setiap hari harus bermain dalam otakku. Ternyata tak mudah , mungkin rasa kagum yang ada lebih. Bisa dibilang aku mencintainya. Pagi ini rasanya males berangkat sekolah. Biasa hari senin pelajaran full di kelas. Pasti bosan itu yang akan kurasakan. Aku segera membangunkan kakakku yang tertidur pulas. Sebenarnya gak tega tapi gimana lagi. "Kak , bangun anterin adk ke sekolah". Teriakku di luar kamar.

Kakakku terbangun dan membasuh muka langsung mengajakku berangkat. Tanpa harus mandi terlebih dahulu. Iya kakak yang paling malas mandi dipagi hari. Menyebalkan , meskipun begitu kakakku yang satu ini baik. Di perjalanan menuju ke sekolah , aku selalu teringat dengannya. Setelah sampai di sekolah aku berpamitan dengan kakakku. " Deg..jantungku berdetak sakit . Mungkin karna aku bukan pilihannya. Aku melihat dia jalan bareng dengan teman ceweknya. Padahal itu hal yang biasa bagi siapa saja yang tak punya rasa cinta terhadapnya. Tapi kenapa hatiku?

Bel pun berbunyi dan aku harus masuk kelas. Waktu hari ini rasanya lama. Dari pagi jam pelajaran sangat membosankan . Adanya hanya ceramah dan ceramah . Aku paling bosan dengan itu . Aku ingin cepat pulang. "Hai Dinda..ke kantin yuk?'' ajak temenku Dina. Kuikuti saja keinginannya karena isi  perutku juga dah pada demo minta diisi.
" eh Dinda , itu kan Kak Fith. Ganteng ya, ". Kebetulan dia makan di kantin juga. Aku semakin tak kuat kenapa harus ada dia dalam setiap pandanganku. Ya Allah kuatkan hatiku. " Dinda.....kok bengong?" ngelamunin siapa?" Dina membuyarkan lamunanku. entahlah Din....." Kamu suka sama Kak Fith ya?" Pertanyaan yang membuatku bingung , malu bercampur semua. Aku tak tahu harus bilang apa ke Dina. Apakah aku harus jujur padanya? Ataukah aku harus memendam perasaanku ini?. hemmt Aku hanya tersenyum kecil menanggapi pertanyaan Dina. " Maaf ya Dinda..sebenernya aku tahu tentang Kak Fith , dia dah jadian ma kakakku kemarin. Aku takut jika aku bilang ini ke kamu , kamu bakalan sakit banget, Tapi aku juga tak ingin kamu semakin mencintainya." Aku tak sanggup menahan airmata yang sejak tadi ingin keluar. Kubiarkan saja menetes bersama cintaku untuknya.Aku ingin menghentikan pikiranku tentangnya. Aku ingin berlari jauhh ketika aku mendengar dia milik orang lain.


Tak terasa , bel pulang sekolah berbunyi. Anak - anak SMA 04 berhamburan keluar menuju parkiran . Tak terkecuali aku dan sahabatku Dina. Dari luar gerbang batang hidung kakakku sudah terlihat. Kakak sekalian sopir paling setia ini selalu menemaniku kamana aku pergi.Antar jemput sekolah juga tak pernah telat. Aku lelah hari ini , badan juga hati sama lelahnya. Kubanting ini tubuh byar tambah hancur sekalian di kasur pinkQ. " Dik, hari ini kakak lomba basket , ntar ikutan kakak ya dukung kakak juga byar menang". Teriak kakakku di ruang tengah. Aku tak begitu menghiraukan dengan ajakan kakak. " Nggaklah Kak , Aku capek". Jawaban yang simple yang kuberikan ke kakak. " Hih adik gak asyik , curang , " Omelan kakak mulai keluar meski dari tadi aku tak mendengarkannya. Biasanya emang aku yang paling semangat jika kakak mau lomba basket ma temen- temennya. Tapi gak tahu hari ini aku males nemenin kakak,. Mungkin karena hatiku yang lagi galau.

Sampai malem kakakku tak juga pulang. Ada apa dengan kakak? Kring..........Hpku berbunyi. Dina memanggil. " Hallo...Ada apa Dina?" " Kakak kamu Dinda...kecelakaan , waktu mau pulang kerumah. Tadi kebetulan aku dibelakangnya. Sekarang dia dibawa kerumah sakit Mawar di lantai 02. Cepet kesini ya...aku dah disini nunggu sendirian" Tut...tut...telfon terputus. Ya rabb , ada apa dengan semua ini. Semoga keadaan kakak gak parah.Do"aku. Aku siap - siap ke rumah sakit sendiri dan harus bawa sepeda ndri. Karena sopir yang selama ini nganterin harus terbaring lemas di rumah sakit.Sedangkan Ibu dan Ayah masih ada tugas diluar kota dan belum bisa pulang. Belum sempat juga mereka kukabari. Dengan kecepatan yang tak biasanya ku jangkau , aku tiba di rumah sakit Mawar tepatnya dilantai 02.  "Kakak.....suara lirih..Dina yang sejak tadi nunggu kakakku sadar langsung menghampiriku. " Sabar ya Dinda...,maaf aku harus pulang". " Iya...makasih Din". Jawabku.

Untuk kakakku*
Kekuatan akan datang menyemangatimu kak...
Adik akan selalu temani kakak sampai kakak sadar. Dan adik janji , kalau kakak lomba lagi adik akan ikut jadi supporter kakak. selalu.....
Untuk Kak Fith*
Aku tersenyum bahagia ketika kamu hadir dalam mimpiku
Ketika aku tahu rasa ini untukmu
Namun.,,
Aku tersenyum sedih ketika aku tahu hatimu bukan milikku
Aku akan berusaha ,,,kamu tetap mimpiku bukan untuk nyataku, Dan aku akan bahagia meski kau tak termiliki.

Luka



Tak ada yang lebih ringan menurunkan kata
Selain luka

Harapan hilang
Keputus asaan semakin subur dalam jiwa
Impian pun tak ada

Luka, membakar hatiku
Layaknya api habiskan kayu
Luka, membelenggu , merusakku
Seperti benalu

Tak ada yang lebih mudah mengucap kata
Selain luka

Aku mengadu pada malam ,
Pada keindahan bintang disana
Kuberikan salam cinta untuknya
Membisu....

Karna luka
Tlah ada sebelumnya

Mimpi


Disaat kita melukis keindahan
Kita melupakan semua keburukan
Disaat kita dalam terang cahaya
Kita melupakan kegelapan yang "kan datang

Hanya mimpi  yang "kan ada dalam setiap pejaman mata

Di mimpi ada senyummu
Di mimpi ada tawamu
Di mimpi ada hadirmu

Mimpi yang menyatukan kita pada sebuah angan - angan cinta
Juga dalam keheningan pekat

Saat mimpi beranjak pergi
Kita berlari mengejar meski samar

Aku n sahabatku li_fa



Seru....seru.....
Meski kerjaan tiap hari cuma mlototin ntu layar ,,, tak ape,,,tak masalah....asek - asek jha....
Hemmttt,,, semakin cinta nhe sama kerjaan. Sendirian duduk manies,, ditemani sama temen" mbah google yang cantik , ganteng , lucu , imut,,. Pokok e lengkap dach!!

Rame juga nhe di_ net...kepala - kepala botak pada nongol , mengganggu konsentrasi aja. Bikin sebel , tapi ngangenin..

Liat tampilan blog , FB , netlog , ahh banyak dah...semakin bersinar nhe  mata....kebanyakan pernak - pernik ,Ternyata mbah google jenius juga. I Love U mbah google.....( www. lebay .com ). Prettt

Buat temenku lia _ faizah...." thanks for all" seribu dan sejuta kuucapin..( hiperbola )
Karna semua ini , yang ngebuat happy , ngebuat semakin penasaran  dan kawan - kawannya itu thu dirimu ..nyah liiiiiiaaa...( "_" ^_^ )
Tetep semangat ngajari terus ye......belajar bareng...
Saking (bhs.jawa) semangatnya ntu li_fa..ngajari ane..mungkin thu kepala dac botak kale" , tiap hari harus pusing" ngejelasin kata" dari mbah E (google).


For god ! Aku bersyukur dengan pekerjaan yang kau berikan untukku , aku bisa belajar apa yang belum aku mengerti. Engkaulah yang tah apa" yang terbaik untuk hidupku . So...jadikanlah aku semakin mencintai dan menggemari pekerjaanku , juga semakin mencintaimu ya Rabb !! Alhamdulillah.........
Copyright 2009 catatan hati. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy