Akhir sebuah catatan



Hari ini aku mulai memutuskan dan merobek belenggu dalam hatiku. Ada perasaan tak ikhlas meski tak sepenuhnya, seperti dulu. Namun aku harus melakukannya. Dan berharap semua berubah menjadi taman yang lebih indah dan wangi, meski di kejauhan. Ada saatnya aku mulai belajar menanam dengan biji yang lebih baik.Agar ketika aku memetiknya kelak,,,akan tumbuh baik pula.

Kenyataan seringkali membuatku trauma atasnya. Sebuah ketraumaan itulah yang membuat mata dan hati ini buta. Aku serasa tak lagi bisa melihat sebuah pelangi yang indah disana. Karna kebutaanku!! Bukan yang lain !.
Kenyataan seringkali membuatku percaya dan tergila atas keindahan semu. Bayang - bayang imajinasi yang tak pernah terwujud, Dan selamanya hanya maya. Akhirnya,, bayang semu itulah yang membuatku semakin bodoh.Yang membuat angan - angan melambung tinggi tanpa batas.

Disini, aku kembali mengingat keceriaan di senja kala itu. Yah... di pantai Sarangtiung, tempat kita menciptakan lukisan dan kata - kata cinta. Seromantis mungkin kita merangkainya. Aku benci !!
Aku ingin hilang ingatan. Agar aku tak lagi mengingatnya. Sudahlah........

Aku tak menyesal,,
Karna aku dan kamu berhak memilih,,

Aku ingin terbang,, sejauh mungkin,,seperti layang - layang. Mencari kedamaian bersama nyanyian sang bayu.
Bisakah aku ??
Melonjak lebih tinggi dari sebelumnya?
Tanpa kamu........

Tuhan,
Aku mulai menghitung detakan jarum waktu_Mu. Ternyata aku tak mampu bertahan untuk tetap menghitung. Dunia yang Engkau ciptakan terlalu banyak teka - teki. Dan aku harus belajar untuk mengisi teka - teki yang Engkau cipta.
Tuhan,
Aku ingin berhenti menciptakan lagu sendu untuknya. Aku ingin mengakhiri sebuah catatan ini, masa ini.



Ternyata kumerindu




Tak bisa kutemui lagi sosok tubuhmu, dan__ selamanya hanya bayang imajinasi. Dan aku tak bisa temukan jelmaan dari tubuhmu disini. Semua angan - angan kosong. Selamanya kosong !!
Namun terkadang hati ini begitu kuat jika aku bersama hadirmu. Meski kehidupanmu sekarang jauh dari tinggalku. Aku merasa....
Lukisan kata - katamu akan semaikan butir - butir kerinduan. Hanya ....
Kenapa tak juga kau pahami wanginya mawar senja itu ?
Atau kau hanya berpura - pura ?!!

Wahai kau !
Jubahmu terlalu sempurna untuk kau kenakan.
Aku ingin merobeknya, mencabik - cabik hingga tak sesempurna rasaku.

Waktuku telah membawa pada bayang - bayang semu semata. Tak terkecuali !!
Sedetik_pun tentu ada kebimbangan......
Lagi - lagi aku harus merindu.........

Hati ,, berhentilah menangis



Hati ,, berhentilah menangis
Meski kata mengoyak bahagia
Disampingmu masih ada tersisa
Masih yang sesempurna
Yang kau mau

Hati ,, berhentilah menangis
Walau angan pertama terhempas
Depan belakang masih mengawal
Secerah harapan bintang
Sehangat mentari menyengat

Hati ,, berhentilah menangis
Hati ,, berhentilah mengharap
Pada angan - angan yang jauh
Disana .........
Copyright 2009 catatan hati. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy