Siapakah yang menjawab?



Cinta
Ada saatnya engkau membuatku bertanya,
Apa makna setia
Jika kesetiaan tak mampu mengukir satu senyuman
Apa makna sebuah pengorbanan?
Jika harus sia - sia
Cinta
Ada kalanya engkau membuat mata ini buta
Buta akan indahnya duniamu
Buta akan segala hal yang kau tampakkan
Dimana kesalahanmu cinta?
Dimana kebenaranmu ?
Cinta
Engaku hadir laksana pagi bertaburan embun
Namun , selalu kau hilangkan itu
Dengan hadirnya mentari
Cinta
Engkau ada disetiap insan pecinta
Engkau berikan janji pada dua jiwa dan menyatukannya
Namun , tak terkadang kau ingkari setiap janjimu
Terkadang kau sakiti hati para pecinta cinta
Hanya karna keingkaranmu
Cinta
Terkadang kau buat dunia seindah dan sesejuk syurga
Kau buat tak pernah bosan didalamnya
Namun , disaat kau mampu mengubah ke neraka
Kau buat trauma akan indahmu

Cinta, siapakah yang kan menjawab ?
Siapakah yang kan dengarkan jeritan tangis dan kebahagiaan itu cinta,
Kubertanya pada hadirmu....

Di senja kumerindu



Senja ini
Aku merasakan angin menyapa tubuhku
Menyentuh dengan kelembutan alaminya
Layaknya rayuan lembut kasihnya
Ah, mengapa aku berkhayal,
Bukankah goresan tinta itu tlah mengering,
Kusadari ,
Diri ini bukanlah yang terbaik

Aku merenung menatap keindahan senja
Senja yang berbeda
Berbeda dalam tatapanku kemarin
Saat cinta slalu tampakkan senyumnya
Dan,
Hari ini , senja ini
Membuatku merindu pada sesosok yang dulu bersamaku

Semua harapan,
Seakan tak berarti dimatamu
Tangis juga bisikan rindu tak lagi kau dengar
Akankah suatu masa akan membawamu kembali?

Entahlah.....

Indah senja , membuatku tak ingin beranjak pergi
Disinilah aku akan menanti dan merenggut cinta yang pernah hilang

Catatan Januari



Jika sesaat kau lupa menghitung jejak yang tlah tertinggal 
Ingatkan kenangan pernah melahirkan kita
Untuk kembali mengucap cinta 

Setelah senja tlah terganti warna kelam
Aku masih disini
Aroma bunga masih temani kesendirianku
Hilangkan ingatanku sejenak
Aku kembali menata puing - puing harapan yang hilang

Januari
Pada pantai kuucap kegelisahan
Tentang cinta , janji juga setia
Pada tarian ombak kulantunkan lagu - lagu cinta
Agar kau mendengar meski samar

Januari
Terukir kenangan dalam bulanmu
Senyum juga tangis
Kutulis puisi dalam tanggalmu
Mendendangkan sejuta tetesan yang tlah mengering

Cintaku , untuk Sahabatku



Kicauan burung selalu terdengar merdu disetiap pagi hari. Embun berjatuhan menikmati indahnya dunia , lembut nan sejuk dalam sentuhan. Matahari yang tak sabar ingin tampakkan cahaya hangatnya perlahan - lahan muncul dengan senyuman ceria. Aku segera bangun dan menunaikan kewajibanku yaitu sholat subuh. Alhamdulillah....pagi ini begitu indah gumamku.
Hari ini aku masuk kuliah agak pagi agar aku tak telat seperti kemarin. Dalam perjalanan naik bus aku bertemu dengan temanku.Ukhti Nisha namanya , kebetulan aku dengannya satu kampus. STITAF sebuah kampus yang dari dulu aku banggakan. Disitulah aku bisa belajar lebih tentang ilmu agama. "Fa , ntar pulang bareng ya?" Kata Nisa padaku. " InsyaALLAH Sha" jawabku sambil membenahi jilbabku yang rusak terkena angin. Jam pertama yaitu Bahasa Arab yang dosennya terkenal "killer" di kampusku. Meskipun begitu aku tetap mengikuti dan memperhatikan dengan santai. Karena aku suka pelajaran Bahasa Arab udah dari Aliyah.So kunikmati aja !.
Akhirnya mata kuliah hari ini kelar juga. Tak lupa aku menunggu  temenku Nisha yang tadi pagi berjanji pulang bareng. " Syifa...." suaranya yang nyaring mengagetkanku dari lamunan. Di dalam bus aku dan Nisha duduk bersebelahan. " Fa, Aku boleh minta bantuanmu gak!?aku nitip biodata ini buat akhi Dafa ya.Aku kaget mendengar kata " Dafa", Salah satu kakak kuliah di STITAF juga, tapi dia udah semester 3. Aku tak menampakkan kekagetanku pada Nisha. Aku takut Nisha curiga kalau sebenarnya aku ingin mengenal dia juga. Aku ingin bersilaturahmi dengan orangtuanya. Karena kebetulan orangtuaku teman dekat dengan orangtua Dafa. Mungkin Nisha menyuruhku karena aku yang lebih tahu Dafa dibanding dia sendiri. " Iya Sha..., tapi besok aja ya soalnya aku nanti masih harus nyelesain tugas." Kataku.
Esok harinya aku menemui Dafa di sebuah ruangan yang selalu ramai dengan kegiatan. Dia aktif dan menjadi ketua di salah satu organisasi. Jadi banyak yang mengenalnya termasuk aku. " Assalamu"alaikum ini ada titipan dari temanku Nisha." Aku menyerahkan amplop kecil putih tersebut pada Dafa. Aku kembali ke kelas dan menemui Nisha yang sejak tadi hatinya tidak karuan menunggu cerita dariku. " Gimana Fa?" Dia mau nerima khan?" dengan nada bersemangat Nisha bertanya padaku. " Apanya?,,udah Sha...tunggu balasan darinya aja." mungkin jawaban ini terlalu simple bagi Nisha.

Apa itu?" dalam batinku namun tak sempat kukeluarkan suara ini. Dimeja ada sebuah amplop kecil. Mungkin balasan untuk Nisha. Aku langsung mengambilnya,,* Ini untuk kamu Syifa* tulisan didepan amplop tersebut. Aneh, kenapa untuk aku?" entahlah....aku baca saja ni surat,.

* Andai bunga yang datang kemarin itu kamu
Aku akan nikmati harumnya
Aku akan jaga indahnya
Aku ingin kamu menjadi bunga dalam hidupku, abadi kelak*

Aku menghela nafas panjang ketika aku selesai membaca kata - kata itu. Ya Rabb aku tak mungkin hianati temanku sendiri. Dia begitu menginginkannya. Meski aku juga mengharapkan dia untuk menjadi pendampingku. Ya Rabb Engkau maha mengetahui yang terbaik untukku. Jadikanlah hati hamba selalu ikhlas, sabar , bersyukur dengan keadaan. Semenjak itu pikiranku terganggu karena teringat kata - kata yang kemarin kubaca.  Aku mengambil selembar kertas untuk menulis jawaban untuknya.

* Aku adalah bunga dari sekian bunga yang ada di dunia
Ambillah jika kamu mau, salah satu diantaranya
Namun jangan aku
Ambillah satu disampingku
Yaitu bunga harapanku yang ku ingin bunganya mewangi dalam hidupmu
Nisha...jadikanlah dia bunga yang subur , jagalah dia
Dengan menikahinya,

            Syifa **

Kulipat rapat surat itu dan berharap besok aku bisa memberikannya. Dengan ini aku belajar ikhlas demi kebahagiaan temanku. Aku tak ingin menjadi benalu dalam cerita cintanya. Allah yang akan memberikan ganti yang lebih baik dari dia. InsyaALLAH. Aku yakin ini pilihan yang terbaik untukku , Nisha juga Kak Dafa. Meski rasanya sakit , aku harus bisa menerima. Kamu yang lebih pantas menerima kebahagiaan ini Sha, Lirihku.
" Fa, kok sampai sekarang aku belum dapat balasan dari dia?"
" Mungkin dia masih sibuk Sha, jadi belum sempet bales..sabar aja , "
Aku tak ingin bercerita pada Nisha soal kata - kata yang kemarin aku terima dari Kak Dafa. Aku tak ingin melihat sahabatku sedih , putus asa , malu dan kawan - kawannya. Aku ingin melihatnya selalu tersenyum bahagia. Pulang dari kampus aku melihat Kak Dafa dan dia memberiku balasan amplop.Di dalam bus yang biasa kunaiki setiap hari aku membaca balasan darinya.

* Hatimu sakit , tubuhmu bahagia
Kamu indah , tapi hatimu menangis
Jika kamu ikhlas hadapi keadaan seperti itu
Aku turuti permintaanmu
Semoga ALLAH mengganti yang lebih baik dariku

        Dafa**

Tes...aku menitikkan air mata sedih juga bahagia. Sedih karena perasaan cintaku harus berhenti dihatiku. Bahagia karena aku melihat sahabatku bahagia. Aku tak kan menyalahkan ALLAH ataupun sahabatku Nisha yang juga mencintainya. Ini karena keinginanku untuk belajar lebih ikhlas , keinginanku untuk membalas kebaikan Nisha padaku selama ini. Ternyata amplop yang dia serahkan ada dua , satunya untuk Nisha.
"Sha, ini balasan untukmu, maaf kemarin gak sempet ngasih ke rumahmu langsung."
" Em...gak pa pa Fa,,,"

Sejak kejadian itu, aku juga tak membenci mereka. Disaat pernikahannya pun aku datang menghadiri. Bagiku , Nisha juga Kak Dafa adalah orang yang berharga dalam hidupku. Nisha sahabatku , selalu menemaniku , ada disampingku , teman curhatku. Sedangkan Kak Dafa adalah orang yang membuatku semangat , dan menjadikanku lebih cinta agama. Mungkin karena cinta ini yang membawaku seperti itu.
**Biarkan cinta ini tetap bersemayam di hatiku. Tak perlu terungkap jika akan menyakiti seseorang.*

Kata tak terbaca


Aku menjerit karena kalian tak ingin mendengar
Aku menangis karena kalian tak ingin melihat
Harapanku ada yang mengertiku
Ada yang mengusap habis air mataku

Aku bertanya kalian tak menjawab
Aku mengulangi kalian tertawa
Begitu tak berartinya aku

Aku bagaikan setumpuk sampah
Yang kalian acuhkan

Lihatlah aku sejenak
Pahamilah aku meski sekejap
Ada keindahan yang bisa kalian baca
Dalam bait - bait puisi hidupku
Ada tawa yang kan kalian dengar
Di sela - sela coretanku

Lihatlah aku sejenak
Begitu kotorkah aku untuk kalian?
Hingga kalian tak menyentuhku

Bacalah aku meski sebait
Sentuhlah aku meski sedetik
Jika aku tak pantas untuk dibaca dan disentuh
Cukuplah ingat pesanku dalam setiap bait - bait yang ku eja

Inilah  aku
Sebait kata yang tak terbaca

Aku , Dia berbeda


Aku, Dia berbeda
Aku sedih
Dia bahagia
Aku miskin
Dia kaya

Aku , Dia berbeda
Tubuhku sakit , hatiku sakit
Tubuhnya sakit , hatinya bahagia

Aku, Dia berbeda
Aku hidup dalam keterasingan
Dia hidup dalam keramaian
Aku terabaikan
Dia terlindungi

Aku , Dia berbeda

Tak untuk jadi nyata


Aku terdiam, melamun membayangkan sesosok lelaki yang kukagumi. Aku mengagumi kepribadiannya.Dia adalah salah satu kakak kelasku di SMA 04 ini. Sebut saja Kak Fith. Kucoba melupakan bayangnya yang setiap hari harus bermain dalam otakku. Ternyata tak mudah , mungkin rasa kagum yang ada lebih. Bisa dibilang aku mencintainya. Pagi ini rasanya males berangkat sekolah. Biasa hari senin pelajaran full di kelas. Pasti bosan itu yang akan kurasakan. Aku segera membangunkan kakakku yang tertidur pulas. Sebenarnya gak tega tapi gimana lagi. "Kak , bangun anterin adk ke sekolah". Teriakku di luar kamar.

Kakakku terbangun dan membasuh muka langsung mengajakku berangkat. Tanpa harus mandi terlebih dahulu. Iya kakak yang paling malas mandi dipagi hari. Menyebalkan , meskipun begitu kakakku yang satu ini baik. Di perjalanan menuju ke sekolah , aku selalu teringat dengannya. Setelah sampai di sekolah aku berpamitan dengan kakakku. " Deg..jantungku berdetak sakit . Mungkin karna aku bukan pilihannya. Aku melihat dia jalan bareng dengan teman ceweknya. Padahal itu hal yang biasa bagi siapa saja yang tak punya rasa cinta terhadapnya. Tapi kenapa hatiku?

Bel pun berbunyi dan aku harus masuk kelas. Waktu hari ini rasanya lama. Dari pagi jam pelajaran sangat membosankan . Adanya hanya ceramah dan ceramah . Aku paling bosan dengan itu . Aku ingin cepat pulang. "Hai Dinda..ke kantin yuk?'' ajak temenku Dina. Kuikuti saja keinginannya karena isi  perutku juga dah pada demo minta diisi.
" eh Dinda , itu kan Kak Fith. Ganteng ya, ". Kebetulan dia makan di kantin juga. Aku semakin tak kuat kenapa harus ada dia dalam setiap pandanganku. Ya Allah kuatkan hatiku. " Dinda.....kok bengong?" ngelamunin siapa?" Dina membuyarkan lamunanku. entahlah Din....." Kamu suka sama Kak Fith ya?" Pertanyaan yang membuatku bingung , malu bercampur semua. Aku tak tahu harus bilang apa ke Dina. Apakah aku harus jujur padanya? Ataukah aku harus memendam perasaanku ini?. hemmt Aku hanya tersenyum kecil menanggapi pertanyaan Dina. " Maaf ya Dinda..sebenernya aku tahu tentang Kak Fith , dia dah jadian ma kakakku kemarin. Aku takut jika aku bilang ini ke kamu , kamu bakalan sakit banget, Tapi aku juga tak ingin kamu semakin mencintainya." Aku tak sanggup menahan airmata yang sejak tadi ingin keluar. Kubiarkan saja menetes bersama cintaku untuknya.Aku ingin menghentikan pikiranku tentangnya. Aku ingin berlari jauhh ketika aku mendengar dia milik orang lain.


Tak terasa , bel pulang sekolah berbunyi. Anak - anak SMA 04 berhamburan keluar menuju parkiran . Tak terkecuali aku dan sahabatku Dina. Dari luar gerbang batang hidung kakakku sudah terlihat. Kakak sekalian sopir paling setia ini selalu menemaniku kamana aku pergi.Antar jemput sekolah juga tak pernah telat. Aku lelah hari ini , badan juga hati sama lelahnya. Kubanting ini tubuh byar tambah hancur sekalian di kasur pinkQ. " Dik, hari ini kakak lomba basket , ntar ikutan kakak ya dukung kakak juga byar menang". Teriak kakakku di ruang tengah. Aku tak begitu menghiraukan dengan ajakan kakak. " Nggaklah Kak , Aku capek". Jawaban yang simple yang kuberikan ke kakak. " Hih adik gak asyik , curang , " Omelan kakak mulai keluar meski dari tadi aku tak mendengarkannya. Biasanya emang aku yang paling semangat jika kakak mau lomba basket ma temen- temennya. Tapi gak tahu hari ini aku males nemenin kakak,. Mungkin karena hatiku yang lagi galau.

Sampai malem kakakku tak juga pulang. Ada apa dengan kakak? Kring..........Hpku berbunyi. Dina memanggil. " Hallo...Ada apa Dina?" " Kakak kamu Dinda...kecelakaan , waktu mau pulang kerumah. Tadi kebetulan aku dibelakangnya. Sekarang dia dibawa kerumah sakit Mawar di lantai 02. Cepet kesini ya...aku dah disini nunggu sendirian" Tut...tut...telfon terputus. Ya rabb , ada apa dengan semua ini. Semoga keadaan kakak gak parah.Do"aku. Aku siap - siap ke rumah sakit sendiri dan harus bawa sepeda ndri. Karena sopir yang selama ini nganterin harus terbaring lemas di rumah sakit.Sedangkan Ibu dan Ayah masih ada tugas diluar kota dan belum bisa pulang. Belum sempat juga mereka kukabari. Dengan kecepatan yang tak biasanya ku jangkau , aku tiba di rumah sakit Mawar tepatnya dilantai 02.  "Kakak.....suara lirih..Dina yang sejak tadi nunggu kakakku sadar langsung menghampiriku. " Sabar ya Dinda...,maaf aku harus pulang". " Iya...makasih Din". Jawabku.

Untuk kakakku*
Kekuatan akan datang menyemangatimu kak...
Adik akan selalu temani kakak sampai kakak sadar. Dan adik janji , kalau kakak lomba lagi adik akan ikut jadi supporter kakak. selalu.....
Untuk Kak Fith*
Aku tersenyum bahagia ketika kamu hadir dalam mimpiku
Ketika aku tahu rasa ini untukmu
Namun.,,
Aku tersenyum sedih ketika aku tahu hatimu bukan milikku
Aku akan berusaha ,,,kamu tetap mimpiku bukan untuk nyataku, Dan aku akan bahagia meski kau tak termiliki.

Luka



Tak ada yang lebih ringan menurunkan kata
Selain luka

Harapan hilang
Keputus asaan semakin subur dalam jiwa
Impian pun tak ada

Luka, membakar hatiku
Layaknya api habiskan kayu
Luka, membelenggu , merusakku
Seperti benalu

Tak ada yang lebih mudah mengucap kata
Selain luka

Aku mengadu pada malam ,
Pada keindahan bintang disana
Kuberikan salam cinta untuknya
Membisu....

Karna luka
Tlah ada sebelumnya

Mimpi


Disaat kita melukis keindahan
Kita melupakan semua keburukan
Disaat kita dalam terang cahaya
Kita melupakan kegelapan yang "kan datang

Hanya mimpi  yang "kan ada dalam setiap pejaman mata

Di mimpi ada senyummu
Di mimpi ada tawamu
Di mimpi ada hadirmu

Mimpi yang menyatukan kita pada sebuah angan - angan cinta
Juga dalam keheningan pekat

Saat mimpi beranjak pergi
Kita berlari mengejar meski samar

Aku n sahabatku li_fa



Seru....seru.....
Meski kerjaan tiap hari cuma mlototin ntu layar ,,, tak ape,,,tak masalah....asek - asek jha....
Hemmttt,,, semakin cinta nhe sama kerjaan. Sendirian duduk manies,, ditemani sama temen" mbah google yang cantik , ganteng , lucu , imut,,. Pokok e lengkap dach!!

Rame juga nhe di_ net...kepala - kepala botak pada nongol , mengganggu konsentrasi aja. Bikin sebel , tapi ngangenin..

Liat tampilan blog , FB , netlog , ahh banyak dah...semakin bersinar nhe  mata....kebanyakan pernak - pernik ,Ternyata mbah google jenius juga. I Love U mbah google.....( www. lebay .com ). Prettt

Buat temenku lia _ faizah...." thanks for all" seribu dan sejuta kuucapin..( hiperbola )
Karna semua ini , yang ngebuat happy , ngebuat semakin penasaran  dan kawan - kawannya itu thu dirimu ..nyah liiiiiiaaa...( "_" ^_^ )
Tetep semangat ngajari terus ye......belajar bareng...
Saking (bhs.jawa) semangatnya ntu li_fa..ngajari ane..mungkin thu kepala dac botak kale" , tiap hari harus pusing" ngejelasin kata" dari mbah E (google).


For god ! Aku bersyukur dengan pekerjaan yang kau berikan untukku , aku bisa belajar apa yang belum aku mengerti. Engkaulah yang tah apa" yang terbaik untuk hidupku . So...jadikanlah aku semakin mencintai dan menggemari pekerjaanku , juga semakin mencintaimu ya Rabb !! Alhamdulillah.........
Copyright 2009 catatan hati. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy